Jumat, 30 Januari 2009

Kendala Penyuplai

" ayo kita cari penyuplai yang mau kita peras peras, tindas tindas,
pokoknya mereka harus ikut aturan maen kita, apa mau kita "

Beberapa kendala yang sering kami hadapi dalam mensuplai hotel & resto :
1. Klien menyamaratakan harga kualitas beras di pasaran dengan beras yang diolah lagi agar kualitasnya lebih baik, antara lain disaring ulang agar butirannya dominan besar, pembersihan ulang, biasanya dibersihkan dari kerikil kecil dan gabah.
2. Klien tidak peduli / tidak mau tahu hal service dan atau biaya operasional yang kami kerjakan, seperti pengiriman, penggantian kemasan sesuai volume yang diinginkan, waktu pelayanan, bantuan di acara2 klien. Ada juga klien yang tidak mau tahu biaya operasional ketika kami dituntut mengirim order beras dengan volume dibawah minimum order. Atau klien berhutang dengan jatuh tempo yang terlalu lama, janjinya bon 30 hari ternyata bisa mundur hingga 60 hari bahkan lebih.
3. Klien (terutama purchasing) sering menimpakan kesalahan dirinya sendiri kepada kami, suatu contoh, lupa order dan tiba2 order jam 20.00, para pekerja juga sudah pulang, kami tidak bisa mengirim dan akhirnya si purchasing marah. Kelalaian pihak gudang dan purchasing, ditimpakan kepada suplier.

Biasanya kendala macam itu sering kami jumpai dalam sistem management "penjajah",
yang besar semakin menindas, menginjak, memeras yang kecil, sangat mengerikan !

Beda sekali dengan sistem management kemitraan.
Segala hal diputuskan dan dilaksanakan saling menguntungkan dan saling menghormati.

Jadi... para "penguasa" dan "bos" yang suka dengan sistem management "penjajah" ini harus segera dirubah atau dibasmi, karena sangat tidak memiliki hati nurani, sangat kejam dan layak dimusnahkan dari negara yang menuju kemakmuran yang adil dan merata.

Penindasan2 juga sudah sering didengar antara pemilik pasar modern besar dengan para penyuplainya dan hal ini sudah mulai dibahas aturan "maen" oleh DPR.

Tidak ada komentar: